Danu Aku ingin merebut hapeku dari tangan Rara namun Rara menahan tanganku. Aku memiliki firasat buruk. Sepertinya itu telfon dari Nia. Bagaimana kalau benar iya? Mati kau Danu! Aku was-was ketika menunggu Rara yang tak kunjung memberi respon. Dia tampak diam dan menatap kosong ke sembarang arah. " Ra?" Aku bangun dan mendekat. Rara hanya melirikku sekilas. " Iya, benar. Ini nomor milik Mas Danu. Siapa? Oooh, iya. Saya Diara. Hmmm siapa ya? Kira-kira siapa dong? Di Indonesia sekarang lagi jam tiga pagi nih. Oh tentu saja. Mas Danu ada di samping saya kok. Mau ngomong?" Rara menoleh kearahku dengan wajah super datar. " Siapa?" tanyaku dengan jantung yang sudah melompat nggak karuan. Rara nggak menjawab. Dia malah kembali mendekatkan hapeku ke telinganya. " Bentar ya. Mas Danuuu, jang