Danu " Bang, pesen satenya dua porsi. Dibungkus." " Siap mas!" si abang tukang sate mengacungkan jempolnya. " Sama lontong nggak, Ra?" tanyaku sedikit berteriak karena Rara tidak ikut turun dan memilih untuk tetap di mobil. " Iya dong..." " Okeee." Tidak ada sepuluh menit kemudian, sate pesananku sudah siap. Begitu menerima kembalian, aku langsung berlari menuju mobil. Saat ini aku dan Rara habis pulang dari kantor. Gara-gara Rara bilang males masak, akhirnya kami memutuskan untuk membeli sate. Sate warung ini memang sudah langganan keluargaku sejak dulu. Biasanya, dulu waktu aku dan Dek Una sama-sama belum nikah, pasti Dek Una yang aku suruh beli sate disini. Warungnya nggak begitu jauh dari rumah kami. Tapi sedikit lebih jauh kalau dari apartemenku. Tapi nggak papa, lagian meskipun