Tak Bisa Mengelak Rasa

2277 Kata

“Ada yang mau aku bicarakan sama kamu.” Arsya mengerjapkan matanya ketika ia sedang berdiri di depan meja konter barista. Ia menurunkan tangannya yang tadinya bersedekap di depan d**a, lagi-lagi hanya bisa terdiam karena cukup terkejut ketika Daisy kembali menghampirinya setelah satu minggu wanita itu berusaha keras menghindari Arsya. Daisy menghindari Arsya setelah pertengkaran mereka pada malam itu, saat dimana Arsya mengungkapkan kenyataannya soal hubungan mereka. “Soal pekerjaan.” Daisy menyentakkan kepalanya kearah kiri, menunjuk salah satu meja café di dekat kaca dan kemudian berjalan terlebih dahulu tanpa menunggu Arsya. Lelaki itu, selalu saja suka hanya diam ketika Daisy berbicara secara mendadak. Tapi Daisy mungkin bodoh karena hatinya malah berdegup lebih cepat dari biasany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN