Beralih ke tugas selanjutnya, Daisy berusaha mengerahkan seluruh fokus yang ada di otaknya untuk tetap menuangkan warna pada kertas gambar dengan kuas cat airnya. Daisy membubuhkan warna pastel dengan hati-hati untuk mewarnai sebuah langit, walaupun gerakan tangannya kemudian melambat mengingat lelaki yang baru saja diusir dari rumahnya. “Dai, aku calon suami kamu di masa depan!” Daisy langsung mengusap tengkuknya dengan tangan kiri dan bergidik ngeri ketika mengingat teriakan lelaki itu. Lelaki yang sudah terlihat aneh dari pertemuan pertama mereka saat lelaki itu tiba-tiba memegang tangannya dan bertanya apakah Daisy mengenalnya atau tidak. Tentu saja Daisy tidak mengenalinya dan merasa ketakutan! Lelaki yang merupakan teman Wisnu, memang tampan dan memukau, tapi jika ia sampai tiba