LDR 76

4204 Kata

Aku mendengar suara klakson dan itu berarti Mas Barra sudah datang menjemputku. Aku segera membawa tumbler dan kotak makan yang ada di atas meja dan langsung berjalan keluar. Mengunci pintu serta pagarnya, lalu masuk ke dalam mobil Mas Barra. “Pagi Mas.” Sapaku sambil memakai seatbelt. Mas Barra menarikku lalu mencium puncak kepalaku sebagai balasan sapaanku. Hal ini menjadi kebiasaan bagi Mas Barra untuk menyambutku setiap pagi. Awalnya aku enggan karena masih malu, tapi akhirnya terbiasa dengan sikap-sikap Ajaib dari Mas Barra. “Nggak ada yang tinggalkan?” Tanya Mas Barra memastikan dan aku menggelengkan kepala. Mas Barra akhirnya menjalankan mobilnya keluar dari perumahan tersebut. “Aku tadi nggak sempat buat sarapan, kita juga nggak sempat buat sarapan di luar. Makan roti aja ya? Ta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN