“Kamu lagi mikirin apa?” Tanya Mama padaku yang sedang membaca buku di taman belakang. “Lagi baca Ma nggak mikirin apa-apa.” Jawabku pelan. “Barra datang lagi sama Bundanya, kamu belum mau nemui?” Tanya Mama membuatku sedikit kesal dan menutup buku yang sedang k****a. Mas Barra seolah tak pernah menyerah, dia masih saja berusaha untuk menemuiku. Padahal aku sudah beberapa kali menolaknya. “Ma, aku nggak mau ketemu Mas Barra.” Mama menghela napasnya panjang. “Mau sampai kapan kamu menghindar seperti ini? Mama tahu kamu yang paling terluka saat ini, tapi bagaimanapun kamu harus dengar dulu apa yang mau dia katakan. Setidaknya kalau kalian emang nggak bisa bersama lagi, masalah kalian udah selesai jangan seperti ini.” “Apa Mama yakin setelah semua ini akan baik-baik aja? Bagaimana kalau