“Tapi Mas nggak mau melepaskan kamu gitu aja.” “Kenapa? Buat apa lagi Mas mencoba bertahan sama aku, buat apa?” Tanyaku dengan berteriak. “Karena Mas mencintai kamu.” Aku menggelengkan kepalaku dengan keras menolak pernyataan cinta yang Mas Barra katakan untukku. “Tapi aku nggak percaya dengan semua yang Mas Barra bilang ke aku!” Aku bangkit berdiri dan mendekati Mas Barra. Lalu memukul Mas Barra dengan keras. Aku memukul bahu Mas Barra bertubi-tubi dengan tenaga yang ku punya. Mas Barra bangkit berdiri dan berusaha memelukku guna menenangkan, namun aku berontak dan menolak keinginan Mas Barra itu. Hal itu malah memudahkanku untuk memukul Mas Barra tepat di dadanya. “Kalau dengan memukul Mas kamu puas, Mas rela kalau kamu terus pukul.” Aku menggelengkan kepala dengan kuat, sampai akhir