“Yaampun Aluna! Apa yang terjadi sama kamu, kenapa kamu bisa kayak gini?” Aku sedang makan di suapin oleh Bunda, dan kedua orangtuaku datang guna melihatku. Aku memaksakan senyumku ketika mereka datang. Mama langsung saja memelukku, Papa dengan wajah khawatirnya dan sendunya tetap memaksakan diri untuk tersenyum. “Gimana keadaan kamu? Apa yang sakit? Kamu sesak sampai pake oksigen gini?” Aku hanya diam tak menjawab. Papa mengelus kepalaku dengan lembut. “Papa khawatir sama kamu, kenapa bisa sakit?” Tanya Papa membuatku jadinya ingin menangis. “Maaf Mbak, Mas silahkan duduk dulu. Pasti perjalanan dua jam lumayan melelahkan, biar Aluna selesai dulu sarapannya.” Ucap Bunda dengan lembut. “Boleh saya saja yang kasih Aluna makan?” Bunda menganggukkan kepala dan menyerahkan piringku pada Mam