“Aluna,” Panggilan Mas Barra mampu menyadarkanku kembali. “Mas Barra tadi bilang apa?” Tanyaku memastikan, aku takut yang ku dengar tadi salah. “Mas minta maaf, Mas tahu Mas salah. Nggak seharusnya Mas kayak gini. Nggak seharusnya Mas berkhianat, seharusnya Mas bisa menjaga hubungan kita. Harusnya Mas bisa menjaga kepercayaan kamu tapi nyatanya Mas yang gagal mempertahankan semuanya.” “Apa maksudnya Mas? Coba Mas Barra bilang apa maksudnya?” Kataku sambil bergetar, bibirku sudah mengeras menahan diri. Tanganku sudah ku kepal, napasku sudah tak beraturan. “Mas melihat Wanita lain disini selain kamu, Mas merasakan kenyamanan yang berbeda sama dia. Jadi yang buat Mas lupa dan nggak ada waktu buat kamu karena dia. Yang buat Mas berubah sama kamu karena dia. Mas bisa dapatin semuanya yang n