Pagi ini berjalan seperti biasanya. Abhi salat Subuh di Masjid. Gema pun kembali pada aktivitas pagi, salat Subuh lalu berkutat di dapur. Saat Abhi pulang, tak ada sambutan manis dari Gema. Wanita itu masih menekuk wajahnya. Jangankan tersenyum, menatap Abhi pun enggan. Abhi semakin gelisah dibuatnya. Menghadapi Gema yang sedang ngambek itu jauh lebih sulit dibanding mengerjakan tes CPNS. Abhi beranikan diri untuk memeluk Gema dari belakang. Rasanya menyakitkan kala kedua tangan Gema menyingkirkan tangannya. Bahkan pelukan tak jua bisa menenangkannya. Gema mengiris wortel dengan hentakan pisau yang cukup keras hingga mengeluarkan suara gaduh. Abhi tak tahan lagi. "Gema, kamu masih marah sama aku?" Gema melirik Abhi sekilas. Ia meneruskan mengiris wortel tanpa menjawab pertanyaan s

