Suasana pagi di SMA Pahlawan begitu cerah dengan sinar mentari yang seakan menyapu di setiap sudut. Zach berangkat lebih pagi dari biasanya. Ia berjalan menyusuri koridor sekolah dengan langkahnya yang santai tapi auranya tetap terpancar. Ketika dia berjalan, siswi-siswi banyak yang memperhatikannya. Dari ujung seberang ia melihat Lyra, gadis yang kemarin menulis surat untuknya juga sedang berjalan menuju arahnya. Zach yang biasanya cuek dan belum pernah memperhatikan lawan jenis lebih intens, kali ini matanya tak lepas mengawasi gadis berkepang dua dan berkacamata itu. Tanpa alasan, ia merasa hatinya menghangat. Senyum tipis terukir dari kedua sudut bibirnya. Namun, senyum itu memudar tatkala Lyra berbalik arah. Dia memilih putar arah untuk menghindarinya. Zach tertegun. Ia meren

