"Sayang! Apa kamu sudah tidur?"
Tok! Tok!
"Ara Sayang kamu belum tidur, 'kan?'' panggil Pak Nathan dari luar kamar Ara.
Pak Nathan tahu, kalau putrinya itu belum tidur. Karena ia sempat mendengar kalau Ara sedang berbicara dengan seseorang, dalam hati pasti yang bicara sama Ara saat ini adalah Reza. Pria beberapa hari ini, sering membuat dirinya kesal. Namun, ia hanya bisa memendam dalam hati. Mengingat putri kesayangannya, sangat begitu menyanjung Reza.
'Pasti yang sedang bicara sama Ara adalah Reza, pria itu!! Kenapa, sih, pria itu tidak menjauh saja sama Ara-ku. Pasti dia mendekati putriku, hanya menginginkan dokumen ini. Dokumen, yang mencantumkan nama Ara di dalamnya,' batin Pak Nathan kesal sendiri.
Ketika Pak Nathan tengah melamun, di dalam kamar Ara terlihat baru saja menutup
