Setelah Tristan meminta Ara tidur, Ara pun menyanggupinya. Ara sudah tidur hampi satu jam, keringat mulai memenuhi kening dan tubuhnya, juga sedangkan Tristan setia menjaga Ara dengan duduk di kursi tepat di sisi ranjang dekat wajah Ara. Sengaja Tristan menaruh kursi dekat Ara, karena ia ingin lebih dekat menatap wajah Ara, dan memastikan wanita di hadapannya baik-baik saja. Tristan tengah serius menatap wajah Ara yang terus berkeringat, ia pun mulai dihinggapi perasaan bingung saat melihat keringat itu. 'Haruskah aku mengelap wajahnya, dan menghilangkan keringat di wajahnya. Karena keringatnya sangat banyak sekali,' lirih Tristan dalam gumamannya. Tristan semakin mendekat, dan menatap lekat wajah Ara. Merasa tidak suka wajah cantik Ara dipenuhi oleh keringat. Tristan mulai berdiri, la