Entah kabar baik atau buruk. Dhito sudah siap mental untuk menjemput kekasihnya pagi ini harus gagal. Papinya bersedia mengenal Dhito, waktu menjemput terlalu singkat untuk berbincang dan mengenal lebih jauh dengan alasan itulah semalan di sampaikan Tyas. Semalam kepalanya terlalu berisik dengan perdebatan, apakah ini cara orang tua kekasihnya saja untuk mengulur waktu, tetap menolak, atau justru memang orang tua Tyas akhirnya ingin memberi kesempatan untuk mengenal? Tidak pernah sebelumnya dia serumit ini, merasa tidak percaya diri harus berhadapan dengan manusia lain, tidak ada ritual khusus dan aturan tertentu saat mengencani perempuan-perempuan di masa lalunya, justru dengan mudah diterima oleh para keluarga mantannya dan semua ini adalah pertama di rasakannya, sama halnya seperti p