Artara Rashid

1818 Kata

Tyas bersandar di bahu Dhito, mereka masih di pesawat menuju Bali. Mengambil penerbangan Jumat setelah pulang kerja, Dhito di Bandung dari hari Rabu, dan akan pulang pergi Bandung-Bali selama urusan perpindahan belum selesai. Minggu sore adalah waktu pilihan orang tua Tyas untuk melaksanakan pernikahan mereka. Tara bahkan semalam sampai Bali, orang tua Tyas pun sudah di sana dari hari kamis. Bahkan, Mami menemani Ibu tadi siang. “Sayang...” Panggil Dhito begitu tahu Tyas tidak tidur, hanya memandang keluar jendela pesawat. Tyas mengalihkan pandangan, mendongak. Tidak tahan, Dhito mendekatkan wajah dan mengecup manisnya bibir sang kekasih, hanya kecupan seringan bulu, dia tahu batasan dan keberadaan saat ini. “Mau cium doang?” Tanya Tyas padahal pipinya sudah merona. “Itu bukan cium, t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN