Sandiwara Yang Kebablasan

1305 Kata

"Mama, aku mohon jangan bicara yang tidak-tidak," protes Aldrick pelan, mengatur nada bicara agar tetap terdengar sopan pada wanita yang telah melahirkannya itu. "Bicara tidak-tidak bagaimana? Kalian ini sudah menikah selama hampir tujuh bulan. Kau selalu saja sibuk dengan perusahaanmu. Kapan kalian akan fokus memiliki keturunan, huh?" Sang mama malah memprotes balik dengan cercaan. "Kau juga, Menantu. Tanpa berbisnis sekalipun, kau tidak akan kekurangan apapun, Sayang." Jena pun tak luput dinasehati. Sesilia lantas menghela napas panjang, mulai lemas imbas terlalu bersemangat. Ia lalu mengutarakan keinginan bahwa dirinya ingin sekali menimang cucu dari keturunan Aldrick sebelum ajal menjemput. Sejurus itu, air muka Jena dan Aldrick kompak terlihat kebingungan. Saling pandang sekilas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN