Kemilau sinar mentari pagi sedang berlomba-lomba menelisik di antara sela-sela gorden jenis pitrase jendela kamar hotel. Helaian sinarnya mulai mengenai sosok wanita yang kini tengah tertidur pulas dalam posisi telungkup. "Tolong, jangan mengganggunya dulu," gumam pelan sosok pria pada sang surya. Tangannya spontan membenahi tirai agar kemilau sinar tak mengenai tubuh yang hanya terbalut oleh selimut putih hotel. "Hmpp." Tak lama, lenguhan kecil menguar diikuti tubuh mungil yang mulai menggeliat tak beraturan. "Shhhhhh!" Aldrick memanyunkan bibir seraya mendesis, sekuat tenaga mencoba menenangkan sosok terbaring yang nyatanya adalah Jena agar tidak sampai bangun. Beruntung, usahanya membuahkan hasil. Jena kembali terlelap seperti sedia kala. Seiras itu, des*han napas lega menguar dari

