Ch-16 Apaan sih?

1302 Kata

"Haruskah gue pergi? Demi melihat elo bahagia bersama Revan?" Ujarnya masih termenung di depan laptopnya. Pria itu merasa sangat terluka sekaligus tidak bisa berbuat apa-apa. Seolah-olah dunianya telah sirna sebagian. Pria itu membuka laci di meja tempat dia menulis. Di sana ada selembar foto dirinya dengan Melisa. Leebin tersenyum menatap wajah Melisa yang cemberut karena terkejut saat dia mencium pipinya tepat saat blitz kamera mencetak gambar mereka berdua. "Melisa.." Gumamnya lirih lalu menyelipkan foto tersebut pada sebuah buku yang ada di dalam lacinya. Lalu jemari tangannya mulai mengetik lagi, part demi part telah selesai dia publish. Pria itu meregangkan otot-otot tubuhnya, agak terasa penat. Dia ingin mengambil langkah ekstrim, karena Leebin tidak berniat untuk menggantungk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN