Tiga hari telah berlalu, pria berperawakan tinggi, atletis itu kembali ke tempatnya dia ngekost. Dia tidak melihat Melisa berada di sana. "Apa sih yang gue cari sebenarnya?" Gumamnya pada dirinya sendiri. Kemudian meletakkan tas ransel warna biru tua miliknya di atas tempat tidur. Lalu dia duduk di tepi tempat tidurnya seraya mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Masih terbayang jelas dalam ingatannya ketika dia dan Melisa melalui hari panas tiga hari lalu. Pria itu masih termenung mengingat wajah gadis manis yang selalu cerah, dan sumringah dalam ingatannya. Dia bahkan tidak rela melihat gadis itu menangis ketika sedang bersamanya. "Mungkin dia sedang di kampus sekarang." Ujarnya lagi dalam bisikkan. Leebin mendapati ponselnya bergetar dalam saku celananya, dia melihat