Pria tinggi berkulit putih tersebut masih termenung di kursi kamar kost tempatnya tinggal. Di depan matanya layar monitor laptopnya masih menyala. Tidak tahu apa yang harus dia ketik setelah tamparan Melisa melayang mengenai pipinya. Leebin mengusap pipinya masih terasa sedikit pedih. "Bodo ah! Mending bikin mie instan! Lapar perut gue!" Berdiri dari kursinya bersiap melangkah mengambil mie instan dari dalam lemari kecil yang berada di sudut kamarnya. "Braakkk!" Pintu terbuka Melisa sudah berdiri dengan tiga tumpuk kotak makan. Leebin masih menutupi kedua pipinya dengan kedua telapak tangannya, dia pikir Melisa akan menamparnya lagi. Gadis itu melangkah masuk, meletakkan kotak makanan tersebut di atas meja, tatapan matanya beralih ke arah layar laptop si Leebin. "Ini nggak Lo lan