"Aku serius Leebin.." ujar Melisa lagi. Karena dia tahu ada yang di sembunyikan oleh Leebin. Pria itu tak mau menatap wajahnya, dan tidak mau tersenyum padanya. Diam sepanjang waktu. Melisa sudah mengenalnya cukup lama, dan apapun itu yang menjadi kebiasaannya dia tahu tanpa harus menerka.
"Aku ingin tahu, satu hal. Tolong jawab, meski itu menyakitkan untukku. Jawab saja! Kenapa kamu tetap memilih tinggal di sisiku? Apa yang membuatmu bertahan di sisiku? Sementara kamu tahu aku kehilangan ingatan, dan juga tidak punya pekerjaan. Aku bahkan tidak memberikan nafkah padamu selama kita bersama di rumah ini semenjak aku pulang dari Taiwan." Tanyanya dengan wajah serius.
"Karena ini." Melisa menunjuk ke arah d**a Leebin.
Leebin tersenyum getir. Pria itu menggelengkan kepalanya berkali-kali
