Reyhan duduk di kursi depan ruang rawat Leebin. Pria itu membenamkan wajahnya ke dalam kedua telapak tangannya. Dia terus memikirkan kondisi adiknya yang tak kunjung-kunjung sadar. Beberapa menit kemudian para dokter tiba-tiba berlarian masuk ke dalam ruangan Leebin. Reyhan terkejut dia pikir adiknya kembali kritis. "Ada apa dokter?! Apa ada masalah dengan adik saya?" Tanyanya seraya menahan lengan dokter yang baru saja keluar dari ruangan adiknya dirawat. Dokter tersebut tersenyum padanya, Reyhan melelehkan air matanya, dia sudah menerka itu adalah kabar baik untuknya. "Pasien sudah menunjukkan tanda-tanda akan segera bangun." Ujarnya pada Reyhan. Pria itu tersenyum lega sekali, dia segera menghubungi keluarganya. Untuk memberitahukan kabar bahagia tersebut. Reyhan masuk ke dala