Melisa terdiam sepanjang jalan menuju kembali ke rumah. Leebin masih melihat bayangan gadis itu melalui kaca spion motornya, yang kini meletakkan dagunya pada bahu kanan, dan menyandarkan kepalanya di sebelah kanan kepala pria tersebut. Kedua tangan gadis itu melingkar pada pinggang Leebin, memeluknya erat sepanjang jalan. Motor tersebut berhenti di perempatan jalan, karena lampu merah. "Lo mau makan sesuatu?" Tanyanya pada gadis tersebut. Dia tahu kebiasaan Melisa yang selalu telat makan karena dia selalu menjaga berat badannya. "Nggak." Jawabnya singkat. "Diet lagi? Ntar kurus kaya cacing!" Sahut Leebin sambil melirik wajah Melisa yang masih cemberut di atas bahu kanannya. "Emang lo mau lihat gue gendut?" Tanyanya pada pria itu. "Suka-suka elo ajalah. Mau kurus mau gendut,