Ch-14 Seandainya bisa

1522 Kata

Leebin masih meremas kedua buah d**a Melisa, membuat gadis itu menggelinjang merasakan sentuhan liar jemari tangan pria itu. Pagutan bibirnya mendadak terhenti. Pria itu bangkit dari posisi tidurnya, lalu duduk di tepi tempat tidurnya memunggungi Melisa. Melisa terkejut, tidak biasanya sahabatnya itu berhenti sebelum menyelesaikan semuanya. "Kenapa?" Bisik gadis itu seraya memeluk punggungnya dari belakang, Melisa menyandarkan kepalanya pada punggung pria itu. Gadis itu melihat keringat dingin mengucur dari pelipisnya dan keningnya, wajahnya juga terlihat memerah. "Bin?" Panggilnya lagi, tapi pria itu diam tak bergeming. Masih duduk terdiam membeku. Melisa juga tidak tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya. "Pulanglah Mel, gue mau lanjutin ngetik dulu." Ucapnya sambil berusaha be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN