Leebin termenung menatap pemberitahuan dari aplikasi tempatnya menyetorkan naskah. "Tumben? Banyak banget lombanya? Sepuluh juta? Dua puluh juta? Dipilih satu pemenang doang? Ah, pasti sudah ketahuan kan siapa yang bakalan di pilih? Eetttt.. tunggu! Seminar lomba menulis dari perusahaan film ETC? Bukankah ini perusahaan nenek lampir kemarin? Aahhhh! Mau mancing ikan? Gue cuekin aja! Huahahhahahhaha!" Bergumam sendiri sambil menggigit roti kering yang dia beli dari minimarket barusan, sambil menekan keyboard laptopnya. Berulang kali ia tertawa terpingkal-pingkal, mengingat wajah kesal Resha Alfaria. "Tapi ngomong-ngomong, gue kangen sama Mel Mel imut! Kok dia tega banget sih nyuekin gue segitunya! Kaya raya pun gue kaga peduli, jika terus menerus dicuekin Mel Mel imut!" Menggaruk kepala