"Bagaimana dok?" Tanyanya karena dokternya tak kunjung menyatakan bagaimana kondisinya sekarang. Wajah dokter Edo tetap pucat sama seperti sebelumnya saat dia terakhir cek up beberapa bulan lalu. Pria tersebut membetulkan letak kaca matanya di atas batang hidungnya. "Rawat inap ya?" Ujar dokter tersebut padanya. Pria tersebut berdiri dari kursinya menyentuh kedua bahunya. Leebin sudah menjadi pasiennya sejak anak itu masih dalam gendongan ibunya. Dia memilih tinggal di Jakarta salah satunya juga karena alasan itu. "Rawat jalan saja!" Tandasnya seraya mengambil kertas resep dari atas meja, lalu mengantonginya pada saku celana jeans miliknya. Setelah itu Leebin menyalakan rokoknya dengan sebuah pemantik. Dokter Edo hanya bisa menggelengkan kepalanya menatap kelakuan pasiennya yang sudah be