Sally mendekati Andrian, lalu menuntun pria itu berdiri. Sangat tidak pantas seorang Andrian berlutut di hadapan keluarganya. Sally yakin kalau dalam situasi saat ini, hanya perlu mendengarkan penjelasan satu sama lain. “Jangan seperti ini, kita bicarakan semuanya dengan kondisi kepala dingin,” ucap Sally. “Pergi dari sini, jangan membahasnya sekarang. Istriku perlu istirahat,” ucap Derren dingin. Eliana mendekati Andrian, menyentuh tangan pria itu dengan lembut. “Mas, kita bicarakan ini nanti saja saat kondisi Rania membaik.” “Mas Andrian, saya tidak apa-apa. Kita bisa bahas sekarang,” ucap Rania pelan, matanya menatap suaminya dengan tatapan penuh keyakinan. “Mas, kita selesaikan hari ini. Kondisiku baik, asal kamu jangan terbawa emosi.” Akhirnya semua duduk di sofa yang ada di ruan

