Dua minggu setelah kepulangan dari Maldives, rutinitas Derren dan Rania berjalan seperti biasa. Seminggu masih Derren manfaatkan untuk istirahat dan setelahnya baru ia kembali bekerja. Sikap Derren semakin protektif dan begitu memanjakan Rania. Seakan Derren ingin membayar segala kesedihan istrinya saat kedatangan Maya. Belum lagi ketulusan Rania merawat Jesse yang jelas-jelas bukan anak yang lahir dari rahimnya ataupun darah daging suaminya. “Mas, ingat ya obrolan kita waktu honeymoon.” Ucap Rania saat membantu mengenakan dasi untuk Derren. Alis pria itu tertaut mendengar peringatan dari istrinya. “Obrolan yang mana? Punya anak?” Tagan wanita itu mengarah pada pinggang suaminya, mencubitnya dengan gemas. “Bukan itu, kalau masalah punya anak nggak mungkin kamu lupa,” sahut Rania. “Aduh

