Menghangat

1627 Kata

Ia menyunggingkan senyum tipis. “Apa benar… Mama Sari mulai menerima aku?” gumamnya pelan. Meski belum ada kata maaf atau pernyataan langsung, perhatian kecil itu terasa begitu besar bagi Evelyn. Ia menatap langit-langit kamar sejenak, lalu berbisik pada janin di dalam perutnya, “Nak… semoga nanti kamu bisa kenal nenekmu, ya. Semoga semuanya membaik…” Perlahan ia meletakkan ponselnya di samping bantal, senyumnya masih mengembang meski ada sedikit ragu. Tapi hari ini, hatinya terasa lebih hangat dari sebelumnya. Evelyn masih duduk di tempat tidurnya, ponsel berada dalam genggamannya kembali. Tatapannya tertuju pada layar yang menampilkan pesan singkat dari Sari. Hatinya kembali dilanda bimbang. Jarinya sempat ingin mengetik balasan, tapi ia urungkan. Berkali-kali. Ia menghela nafas pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN