Tak lama kemudian, suara ketukan pelan di pintu terdengar. Devan membuka pintu dan tersenyum kecil melihat dua orang staf villa membawa nampan-nampan penuh hidangan. Begitu sarapan tertata rapi di meja kAyu besar yang menghadap langsung ke kolam renang pribadi, Evelyn menahan napas. Ada buah-buahan segar berwarna-warni, roti bakar hangat, omelet keju, jus jeruk, dan teh melati yang aromanya menguar lembut. "Wow... ini kayak sarapan di surga," gumam Evelyn kagum. Devan menarik kursi untuknya dengan gaya sedikit berlebihan, seperti pelayan kerajaan. "Silahkan, Tuan Putri," ucapnya menggoda. Evelyn terkikik pelan sambil duduk. "Terima kasih, Tuan Kesayangan." Mereka sarapan dengan tawa kecil dan obrolan ringan. Sesekali Devan sengaja menyuapi Evelyn potongan mangga manis, membuat Evelyn

