Sadarkah?

1312 Kata

Devan menutup pintu kamar dengan pelan setelah memastikan ibunya telah benar-benar pergi. Dengan langkah tenang, ia kembali ke sisi ranjang, tempat Evelyn masih terbaring. Wajah istrinya tampak tenang namun menyisakan sisa-sisa kelelahan. Devan duduk di tepi ranjang dan menyentuh lembut pipi Evelyn. “Pagi, sayang,” sapanya hangat. Evelyn membuka mata perlahan dan tersenyum kecil. “Pagi juga, Mas. Tadi siapa yang datang? Aku dengar kamu ngobrol dengan seseorang.” “Mama,” jawab Devan singkat. Evelyn langsung membuka matanya lebar-lebar. “Mama Sari?” “Iya,” Devan mengangguk. “Tapi aku sudah memintanya pulang. Terlalu pagi untuk bertamu.” Evelyn menatapnya khawatir. “Kamu nggak berantem, kan, sama Mama?” “Enggak, sayang,” Devan mengelus rambut istrinya. “Pokoknya selama Mama belum bisa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN