Devan melirik istrinya dan tersenyum kecil, memahami apa yang ada di pikirannya. Meski tak bisa pindah jauh, setidaknya ini awal dari kehidupan baru mereka. Sore itu, langit tampak cerah dengan semburat jingga yang mulai merayap di ufuk barat. Sebuah mobil bak terbuka terparkir di depan rumah keluarga Devan, mobil itu mulai dipenuhi dengan kardus-kardus berisi barang-barang pribadi Evelyn dan beberapa barang milik Devan. Evelyn berdiri di teras dengan senyum tak henti-hentinya. Matanya berbinar saat melihat para pekerja mengangkat koper, kardus, dan tas-tas mereka ke dalam mobil. Devan berdiri di sampingnya, memegang kunci rumah baru mereka dan sesekali melirik ke arah istrinya yang tampak sangat bahagia. “Aku nggak nyangka ini bakal secepat ini,” gumam Evelyn sambil memeluk lengan Deva

