Bab 43

1887 Kata

Tujuh Tahun yang Lalu — Masa SMA Hari itu, matahari bersinar terik di langit Jakarta. Lapangan sekolah dipenuhi riuh sorak-sorai para siswa yang menonton pertandingan sepak bola antarjurusan—IPA melawan IPS. Suara peluit panjang dan teriakan pelatih mengisi udara, bercampur aroma khas rumput yang diinjak puluhan sepatu olahraga. Di tepi lapangan, duduk seorang gadis dengan rambut sebahu dan kacamata hitam tipis. Dia bukan bagian dari kerumunan yang bersorak kegirangan setiap kali bola mendekati gawang. Ia duduk tenang, membuka halaman demi halaman novel klasik yang nyaris lusuh. Raisa, gadis dari kelas XI Bahasa, yang lebih senang menonton dunia dari balik halaman buku daripada terlibat di dalamnya. “Ayo Sa! Itu anak IPA yang tinggi itu keren banget! Liat nomor punggung tujuh! Gila, ca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN