Bab 1

916 Kata
Suasana di gedung Pengadilan Agama nampak begitu ramai saat ini, Di depan halaman gedung tersebut nampak begitu banyak orang yang duduk menunggu dengan kamera dan mic di tangan mereka. Beberapa ada yang mematikan kamera sambil duduk mengobrol dengan rekan kerjanya, beberapa ada yang nampak merekam situasi di luar gedung Pengadilan Agama tersebut. Diantara para wartawan yang sedang menunggu tersebut, nampak juga seorang gadis berkacamata yang berdiri bersama rekan kerjanya. Gadis itu mengenakan celana jeans panjang dengan kemeja berwarna biru yang membalut tubuhnya, di lehernya dikalungi sebuah tanda pengenal yang bertuliskan nama Vanya Salvadora. “Kayanya kita balik aja deh Rino,” bisik gadis bernama Vanya itu pada salah seorang rekan kerjanya yang sedang memegang kamera. Pria bernama Rino yang duduk di samping Vanya sambil memegang kameranya itu tentu saja nampak terkejut dengan perkataan rekan kerjanya. “Yakin lo mau balik sekarang? sidang perceraiannya aja belum selesai loh itu. Yang ada kalau kita balik sekarang, sampai kantor bakal disembur sama Bu Putri karena nggak ada bahan berita hari ini.” Vanya mendengus kesal mendengar perkataan rekannya itu. “Ngapain sih nyari berita nggak penting kaya gini. Masih banyak berita yang lebih bermanfaat yang bisa kita cari dibandingkan berita perceraian selebriti. Emangnya acara kita itu acara gosip apa?” gerutunya dengan nada kesal. “Astaga Vanyaaaaaa. Lo tahu kan yang cerai ini Nicolas Jonathan loh, aktor ternama yang juga sekarang jadi anggota dewan. Berita perceraian dia ini adalah berita yang paling menjanjikan dan bisa bikin rating acara kita naik loh,” ujar Rino berusaha memberikan penjelasan pada gadis di hadapannya ini. “Nggak bermutu,” gumam Vanya dengan nada kesal. Sejujurnya selain tidak senang dengan berita yang harus ia liput saat ini, hal yang membuat Vanya malas menunggu sidang perceraian Nicolas Jonathan selesai karena malas melihat salah satu orang yang menemani aktor itu untuk datang ke persidangan ini. Suasana mulai nampak ricuh ketika beberapa orang terlihat mulai keluar dari gedung pengadilan. Semua wartawan yang tadi duduk menunggu langsung berdiri dan berlari berhamburan ke arah aktor tampan Nicolas Jonathan yang baru saja keluar dari ruang persidangan kasus perceraiannya. Seperti wartawan lainnya, Vanya terpaksa bersikap profesional dan ikut menyodorkan mic yang ia pegang ke tangan aktor tampan tersebut. Beberapa wartawan nampak memberikan pertanyaan pada aktor tersebut terkait segala hal tentang perceraian yang dialami oleh seorang Nicolas Jonathan saat ini. Nicolas tidak sendiri datang ke persidangan tersebut. Ia bersama dengan pengacara yang menangani kasusnya serta adik kandungnya yang juga adalah seorang aktor yaitu Samuel Jonathan. Di tengah berbagai pertanyaan yang diberikan oleh semua wartawan, terlintas sebuah pertanyaan di dalam kepala Vanya saat ini. “Anda dan istri anda sebentar lagi akan resmi bercerai. Tapi dari yang saya lihat anda sama sekali tidak pernah buka suara ataupun membantah segala tuduhan miring tentang gosip perselingkuhan yang menimpa istri anda, padahal sudah terbukti bahwa gosip itu tidak benar. Apa mungkin keluarga Jonathan memiliki kebiasaan tutup mulut dan tidak membela orang lain untuk menjaga nama baik mereka sendiri?” Pertanyaan yang diajukan oleh Vanya secara tiba-tiba membuat semua wartawan yang lain langsung terdiam, seakan mereka semua kompak menunggu jawaban untuk pertanyaan tersebut. Aktor bernama Nicolas Jonathan itu nampak sedikit tertegun dengan pertanyaan menyerang yang diberikan oleh Vanya. Namun, orang yang nampak tidak nyaman dan kesal atas pertanyaan tersebut malah pria yang berdiri di samping Nicolas yaitu adiknya Samuel Jonathan. “Maaf ya, pertanyaan yang anda berikan seakan menuduh bahwa semua anggota keluarga Jonathan adalah orang yang egois dan hanya mementingkan reputasinya sendiri,” ucap Samuel dengan nada kesal sambil memberikan tatapan tajam pada Vanya. Vanya tentu saja tidak merasa gentar dan takut dengan tatapan tersebut. “Maaf, tapi bukan itu maksud saya. Pertanyaan saya hanya seputar kasus perceraian bukan tentang keluarga kalian. Kalau anda merasa tersindir bukan salah saya dong,” jawabnya dengan nada santai namun terkesan sinis. Samuel nampak sudah akan mengatakan sesuatu untuk membalas perkataan Vanya, namun Nicolas terlihat menahan adiknya itu agar berhenti bicara. “Sudah,” bisiknya pada Samuel. Dengan terpaksa Samuel kembali menutup mulutnya dan tidak berbicara lagi. Ia hanya bisa memberikan tatapan tajam pada wanita berkacamata tersebut. Semua wartawan kembali mulai memberikan berbagai pertanyaan pada Nicolas. Setelah menjawab beberapa pertanyaan, aktor tersebut mulai berjalan menuju mobilnya untuk pergi dari tempat itu. Beberapa wartawan nampak masih mengikuti hingga aktor tersebut masuk ke dalam mobil, namun beberapa juga terlihat sudah tidak lagi mengikuti mereka karena merasa sudah cukup mendapatkan beberapa materi berita yang mereka perlukan. “Udah beres kan?” tanya Vanya menatap ke arah Rino. Rino tersenyum puas melihat hasil rekamannya di dalam kameranya. “Beres. Kita berhasil dapat rekaman wawancaranya dengan bagus. Hanya tinggal nyari beberapa materi tambahan sebelum di edit beritanya.” Vanya mendengus kesal kemudian memberikan mic yang ia pegang pada Rino. “Sumpah ya, pokoknya lain kali gue nggak mau lagi nyari berita yang nggak bermutu kaya gini,” gerutu Vanya. “Yakin lo kesel karena berita ini nggak bermutu? Atau karena ketemu sama Samuel Jonathan?” Tanya Rino sambil tertawa jahil. Jelita tentu saja langsung merespon dengan tersenyum mencibir saat mendengar nama itu disebut. “Nggak penting.” Rino terlihat menggelengkan kepala sambil tertawa heran melihat Vanya. “Gue bener-bener bingung deh sama lo. Kenapa sih beberapa kali kalau kita wawancara dan ketemu Samuel Jonathan? Pertanyaan yang lo kasih selalu bikin dia tuh marah. Lo juga kelihatan banget kaya emang sengaja mau nyerang dia.” Vanya mengangkat kedua bahunya santai. “Perasaan lo aja kali. Gue mah ngasih pertanyaan sesuai konteks kok. Dianya aja yang emang sensian jadi cowok,” jawab Vanya dengan nada santai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN