Ilsa terbangun dengan tangan bersandar ke tiang bambu jemuran. Gadis itu langsung mengerang tertahan ketika nyeri menyerang sebelah tangannya yang tertindih oleh kepalanya. Sepertinya ia tertidur cukup lama di posisi itu. Oh, Ilsa! Sadar bahwa matahari yang tadinya masih terang kini sudah menghilang, gadis itu meruntuki dirinya. Ia sudah tertidur sementara cuciannya belum ada yang selesai. Dengan badan lemas Ilsa menoleh ke arah tumpukan cucian yang masih ada di pinggir sumur. Namun betapa kagetnya gadis itu ketika menemukan bahwa semuanya sudah menghilang. Bukan hanya sudah tercuci, tapi bahkan sudah terpasang di tiang bambu jemuran. Bagaimana mungkin? Siapa yang mengerjakannya? Annakah? Ilsa merasa kebingungan dan was-was di saat yang sama. “Ilsa.” Sebuah suara panggilan me