113. Ibu Yang Tidak Melahirkan

1896 Kata

Samael berjalan keluar dari kamar mandi dan langsung di sapa oleh pemandangan terindah yang pernah ditatapnya. Ilsa meringkuk tertidur diatas ranjangnya. Punggungnya melengkung sementara tangannya memeluk perutnya sendiri seolah sedang mendekap bayi mereka. Ia mendekat dan berhenti di tepian ranjang. Matanya mengamati bulu mata lentik yang menghiasi kelopak matanya yang tertutup, ke alis tebal yang terlihat melengkung sempurna diatasnya, lalu ke kulit berwarna porselain yang- jika tidak karena ulahnya- tidak ternoda sama sekali. Pandangannya kemudian turun ke da-da wanita itu, bergerak naik dan turun seiring dengan nafasnya yang teratur. Dan secara otomatis akhirnya pandangannya terhenti ke perut wanita itu. Perasaan yang terasa asing menyebar di da-da Samael. Semacam kehangatan yang m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN