68. Tuduhan Magda

1863 Kata

Lolerei memukulkan tongkat ke matras yang sedang di jemurnya sekuat tenaga. Kebetulan darah wanita itu sedang mendidih penuh dengan amarah yang bercampur dengan rasa was-was. Marah karena rencananya untuk menyingkirkan Ilsa sudah gagal. Marah karena bukannya meninggal, kini Sang Raja malah tampaknya sibuk memperhatikan bu-daknya yang terluka. Apa yang dilihatnya semalam kembali membuat da-danya terbakar oleh perasaan cemburu. Samael yang tidak pernah menampakkan emosi, mengapa terlihat berbeda ketika bersama Ilsa? Apa sebenarnya yang dimiliki gadis itu yang tidak dipunyainya? Lolerei menghantamkan tongkat kayu yang di pegangnya ke matras. Mengirimkan kepulan debu ke udara sambil menahan nafasnya yang sesak. Bukan oleh debu yang berhamburan tapi lebih karena perasaannya saat itu. Berita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN