Entah berapa lama Ilsa memeluk Magda hingga wanita itu akhirnya tenang. Setelah Magda bisa menguasai diri, ia menarik badannya dari pelukan Ilsa. “Kita perlu merencanakan semuanya Ilsa.” Ia berucap disela tarikan nafasnya yang masih terisak. Ilsa yang masih tidak paham sejak tadi hanya diam, membiarkan Magda berbicara pada dirinya sendiri. “Bayimu masih ada di dalam tubuhmu. Harapan itu masih ada. Kita tidak boleh gegabah. Aku akan buatkan ramuan Penguat Rahim untukmu. Aku butuh beberapa bahan, karena sudah lama sekali aku tidak membuat ramuan itu untuk siapapun. Aku masih memiliki daun rasberi merah, sangat bagus untuk meredakan mual dan menguatkan rahim. Tapi aku perlu membeli daun Jelatang. Tentu saja… daun Jelatang bisa menghentikan pendarahan. Oh aku sebaiknya membuat daftar dan me