83. Janji Lolerei

1640 Kata

Samael menghentikan ciumannya dan memundurkan wajahnya, “Ada yang ingin kau katakan?” Ilsa menelan ludahnya. “A…aku ha….” Namun, kalimat itu kembali tersangkut di lehernya. “Bagaimana seandainya aku hamil?” Ia akhirnya mengganti kalimatnya. Tubuh Samael membeku seketika. Ilsa merasakan tindihan dari badan Samael di da-danya mendadak terasa sangat berat bak sebuah batu granit. Kesunyian di dalam ruangan terasa mencekam dan berlangsung selamanya. Ketika Samael akhirnya bersuara, ia bertanya, “Mengapa kau bertanya? Apakah kau menginginkan seorang bayi?” Belum sempat Ilsa menjawab, pria itu melanjutkan. “Lebih baik buang keinginan itu jauh-jauh, Ilsa. Jangan pikirkan tentang hal itu. Aku tidak berniat membagimu dengan siapapun atau menyerahkanmu kepada orang lain. Jadi, hal itu tidak aka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN