“Sa…saya….” Wajah Ilsa mulai pucat pasi. Hembusan nafas Yva terdengar nyaring hingga menyentak Ilsa. “Tenanglah. Aku tidak marah padamu. Aku bahkan tidak merasa terluka. Atau aku pasti sudah melakukan sesuatu sebelum hari ini.” Ilsa mendongak menatap wajah Yva. Hampir tidak percaya apa yang didengarnya. “Ratu tidak marah?” “Tidak. Tapi, apa yang kulihat membuatku mulai memikirkan banyak hal. Memahami banyak hal.” Raut wajah Yva terlihat melembut ketika mengatakannya. Yang hanya kian membuat Ilsa kebingungan. “Maksud Ratu?” Wanita itu menatap ke wajah Ilsa seakan ia mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain. “Biar kuceritakan sesuatu tentangku, Ilsa. Sebagai seorang putri raja, jalan hidupku sudah ditentukan bahkan sebelum aku lahir. Bagaimana aku bersikap, pakaian