Yva mengerutkan keningnya, berpikir apa yang sedang di rencanakan oleh Lolerei. Keduanya berjalan dalam diam, hingga tiba di gedung utama istana Valorent. “Apa yang kita lakukan disini?” Yva bertanya begitu mereka memasuki lorong dimana kamar Sang Raja terletak. “Ikuti saya saja, Ratu.” Lolerei membalas singkat. Ia berharap pintu masih terbuka dan Ilsa masih berada di kamar karena Ratu Yva perlu melihat apa yang terjadi. Begitu tiba di depan pintu kamar yang masih sedikit terbuka, Lolerei melongokkan kepalanya masuk. Hampir saja ia menjerit kegirangan karena melihat Ilsa masih ada di dalam. Rasa gembira yang hanya bertahan sedetik sebelum kemudian berubah kembali menjadi amarah. Selimut menutupi tubuh keduanya, tapi ia bisa melihat Sang Raja tertidur diatas lantai dengan Ilsa dalam pel