20. Kehangatan Yang Tersisa

1162 Kata

Alden berdiri di depan istana menunggu Raja nya yang pergi mendadak. Mereka sedang mengadakan rapat dengan para pandai besi dan pembuat senjata ketika mendadak, mata-mata istana menyampaikan tentang kerusuhan di tengah kota yang melibatkan tabib dan b***k istana. Alden awalnya menawarkan diri untuk mengurus, tapi Samael menolak dan memutuskan untuk mengurusnya sendiri. Keduanya kian heran ketika kini kuda Samael memasuki halaman istana dengan Ilsa yang sepertinya terlelap dalam dekapan pria itu. Alden langsung menghampiri kuda Samael hendak membantu. Tapi pria itu sudah melompat turun dengan membawa Ilsa yang tertidur pulas dalam dekapannya. “Yang Mulia,” sapa Alden menunduk memberi salam. “Biar kubantu.” Alden menjulurkan tangannya hendak meraih Ilsa dari dekapan pria itu. Tapi Sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN