Detak jantung Bianca hampir terdengar jelas di telinganya sendiri. Ruangan yang tadinya ramai dengan bisikan, kini hening seketika. Ia menahan napas, satu, dua detik, sampai akhirnya nama yang dinantikan pun disebut. "Dengan bangga kami umumkan berdasarkan voting dan juga kinerja para kandidat, Dokter Luis Ashford sepesialis bedah dikukuhkan sebagai kepala divisi bedah baru. " Seketika itu juga, napas Bianca meluap lega. Senyum tipis mengembang di bibirnya, matanya berbinar bangga. Luis—pria ber-tittle kekasihnya rahasia kini berdiri di puncak prestasi. Sorak tepuk tangan menggema, tetapi tatapannya hanya tertuju pada Luis, seakan dunia sekitar menghilang. Sebagai Direktur Rumah Sakit, Bianca diminta maju untuk memberikan pelantikan formal. Dengan langkah anggun, ia berjalan ke depa

