Bianca menatap pantulan dirinya di cermin dengan seksama. Jari jemari yang lentik berkutek merah maron menyapu lembut sentuhan terakhir bedak di pipinya, meratakan kilau highlighter yang membuat tulang pipinya terlihat lebih menonjol. Wajahnya masih memancarkan kecantikan yang awet muda, seolah waktu enggan meninggalkan bekas yang dalam. Di usianya yang ke-32, Bianca sering mendapat pujian bahwa tak terlihat seperti seorang ibu dari dua anak. Meski begitu, dibalik riasan yang sempurna ada kegelisahan yang tak bisa disembunyikan, bahkan oleh concealer terbaiknya sekalipun. Matanya berbinar sebentar sebelum akhirnya perlahan meredup, lamunannya melambung jauh. Dua nama bergantian menghantui pikirannya: Nathaniel dan Luis. Dua pria yang dalam waktu berdekatan tiba-tiba melamarnya untuk men

