"Kau pria terbaik, Nath. Tapi, maaf. Aku tidak mencari sebuah komitmen lagi." Setelah mengambil napas dalam-dalam karena sebelumnya sempat terperangah oleh aksi di luar dugaan sosok Nathaniel, dengan berat hati Bianca terpaksa harus menolak pinangan Nathaniel. "Jika aku terbaik, kau pasti akan memilihku, Bi." Bahkan setelah lamarannya ditolak, Nathaniel masih bisa tersenyum, belum menunjukan tanda menyerah. Pria itu malah bangkit dan kembali melakukan hal di luar prediksi yakni menyerahkan kotak cincin di telapak tanagan Bianca. "Simpanlah." "Tapi, Nath—" "Aku melamar secara dadakan dan membuatmu terkejut, jadi .... aku masih berharap jawaban matangmu, Bi." Keduanya saling bersitatap sejenak. Namun, sayang. Bianca tetap mempertahankan keyakinannya. "Nath, percayalah padaku, ini buka

