Lepas!" Hampir saja tergoda oleh sentuhan liar mantan suami, beruntung akal sehat Bianca berusaha mati-matian menahan hasrat liarnya menyeruak. Tubuh ramping itu lantas menghempas tubuh kekar Luis saat menemukan sela longgar dekapan. "Kau tidak berhak melakukan hal seperti tadi, Dokter Luis." "Maafkan aku kelewatan, Bi." Dari agresif, sikap Luis perlahan melunak, merasa bersalah karena memperlakukan tubuh Bianca cukup kasar. "Aku ingin memberitahu seuatu penting tapi kau sangat sibuk sedari tadi," dalih Luis. "Tentu saja karena hari ini penting bagiku. Kau bisa membuat janji di kantorku, tidak dengan memaksa." "Tidak, Bi. Ini sangat penting." Luis memangkas jarak di antara mereka. "Ini tentang lima tahun yang lalu. Kesalahpahaam yang menghancurkan kita." Netra Bianca kentara terkes

