"Aku tau jika sedari awal pernikahan kita bukan didasari cinta, Bi. Aku juga banyak tidak terbuka padamu termasuk tentang Emma."
Sembari duduk di kursi sebelah brankar, Bianca hanya diam dengan tatapan datar saat Jonathan memulai percakapan.
"Tapi, hubungan apapun dengan Emma sudah kuakhiri sebelum menikah denganmu. Dan jika kau sulit percaya, aku memang pantas mendapatkannya. Tapi, perlu kau ingat satu hal ...." Jonathan menjeda ucapannya sejenak, napas berat turut tercipta. "Ariana ... adalah bukti nyata bahwa aku perlahan menerima takdir yang semesta berikan, yakni pernikahan kita."
Bagai bunyi gong besar yang baru saja berguncang, kebingungan hebat kini menerpa Bianca, membuat tubuhnya kaku tak bisa bergerak. Suami yang ia cintai ternyata tak bersalah dari segala tuduhan, prasangk
