Bom Waktu Pernikahan

1189 Kata

Satu minggu kemudian, Bianca sudah diperbolehkan pulang sejak tiga hari yang lalu, menjalani perawatan lanjutan di rumah karena secara mengejutkan, kondisi dirinya dan baby A pulih dengan cepat. Pagi ini, dengan mengenakan piyama satin di atas lutut, ibu dua anak dengan body yang masih sintal dan ramping perlahan berjalan ke ruang kerja Luis, membawakan kopi favorit suaminya. "Kopinya, Dokter seksiku." Luis terkesiap dan spontan matanya teralih ke presensi Bianca yang sudah ada di depan pintu. "Astaga, Bi. Kau seharusnya masih harus banyak istirahat," protes Luis yang menghampiri istirinya begitu pun dengan Bianca yang semakin beringsut mendekat, setelah meletakan kopi si atas meja kerja. "Tak apa, Lu. I miss you." CUP! Keduanya saling memagut khidmat belah ranum diiringin tang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN