Dua Janji Yang Teringkari

1136 Kata

Dua hari kemudian. Sore itu, ruang operasi dipenuhi oleh suara detak alat pemantau jantung-ritme stabil yang mengiringi setiap gerakan Luis, sang dokter bedah utama. Di balik masker wajah, sorot mata tajam tak lepas dari layar monitor dan tangan terampilnya yang bekerja dengan presisi. Sebagai kepala tim operasi, konsentrasinya tak tergoyahkan, meskipun di sudut pikirannya terselip satu janji penting, acara gala yang harus ia hadiri dengan sang istri tinggal satu jam lagi. Tolong Tuhan, cepatlah selesai dengan baik, batin Luis sambil terus mengupayakan usaha terbaiknya. Setiap sayatan, setiap jahitan, harus sempurna-tidak hanya demi keselamatan pasien, tapi juga agar ia bisa menepati janjinya. Hari ini, ia seolah berperang melawan waktu-bukan hanya sebagai dokter, tapi juga sebagai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN