PRAAAAKKK...
Ega yang baru masuk ruang ganti membelalakkan matanya melihat benda yang berserakan di lantai. Bukan hanya Ega, tapi beberapa orang yang ada di sana juga terkejut melihatnya. Ega bergegas menghampiri Irwan yang berdiri di dekat jendela.
“‘a Irwan, kenapa handphone Ega di banting?” tanya Ega, menatap Irwan tak percaya.
Benda yang berserakan di lantai adalah handphone Ega yang telah di banting oleh Irwan. Dia tadi menitipkan handphone-nya pada Irwan sebelum pergi ke toilet. Ega memang sedikit lama di toilet, tapi itu nggak bisa dijadikan alasan bagi Irwan untuk membanting handphone-nya, kan?
Irwan menatap tajam Ega. Kilat kemarahan jelas terpancar dari sorot matanya. “Kenapa kamu membohongiku?” tanyanya dengan nada suara sedingin es.
“Bohong? Ega bohong apa sama ‘aa?” tanya
